Artikel




Mewaspadai Kelalaian dalam 


Mengingat Allah subhanahu wa ta'ala 


Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang 


mana semua penguasa perkasa tunduk kepada -Nya, langit 


dan bumi tunduk dengan penuh kepatuhan dan keikhlasan 


kepada –Nya. Ilmu -Nya meliputi jin dan manusia. Segala 


puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang rahmat dan ilmu 


Nya meliputi segala sesuatu, Dialah Allah Subhanahu wa 


ta’ala Yang Maha Suci Tuhan yang setiap harinya dalam 


urusan tertentu. 


Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak 


disembah dengan sebenarnya selain Allah Subhanahu wa 


ta’ala, Yang Maha Esa, yang tiada sekutu bagi -Nya, Tuhan 


Yang Esa, Yang Maha Penyayang, Yang tidak beranak dan 


tidak pula diperanakkan, serta tiada seorangpun setara 


dengan -Nya. 





Aku bersaksi bahwa  Muhammad Shalalalhu’alaihi 


wa sallam adalah hamba dan utusan -Nya, yang telah 


diturunkan kepada -Nya Al-Furqan, sebagai pemberi 


peringatan bagi alam semeseta, sebagai penjelas bagi 


segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan kabar gembira 


bagi kaum muslimin. 


Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam yang 


banyak dan besar kepada hamba dan Rasul -Mu 


Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam, dan kepada para 


keluarga serta para shahabat beliau sepanjang zaman 


Amma Ba’du. Wahai sekalian manusia takutlah 


kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan ketahuilah bahwa 


kalian semua telah melalui dua alam yang fana dan akan 


kembali menuju alam kehidupan abadi:  





 Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya 


[


 kehidupan, kalau mereka mengetahui. (QS. Al-Ankabut: 64). 





Wahai sekalian kaum muslimin! Ketahuilah bahwa 


bencana yang paling buruk yang menggerogoti jiwa adalah 


lalai dari petunjuk -Nya, berpaling dari jalan yang benar dan 


mengikuti hawa nafsu. Allah Shubhanahu wa ta’alla telah 


mensifati orang yang lalai dengan sifat yang sangat buruk, 


Allah Subhanahu wa ta’ala mengancam mereka dengan 


firman -Nya:  





 Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka 


Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka 


mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk 


memahami (ayat-ayat Allah Subhanahu wa ta’ala) dan 


mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya 


untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa 


ta’ala), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak 


dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah 





Shubhanahu wa ta’alla). Mereka itu sebagai binatang 


ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah 


orang-orang yang lalai . Kedatangan azab Allah Shubhanahu 


wa ta’alla kepada orang-orang yang mendustakan ayat


ayat-Nya dengan cara istidraj. (QS. Al-A’raf: 179) 


Bahkan Allah Subhanahu wa ta’ala telah 


menjadikan mereka sebagai makhluk yang paling buruk, 


dan Allah Subhanahu wa ta’ala menyerupakan para 


manusia tersebut lebih buruk dari binatang melata. Allah 


Subhanahu wa ta’ala berfirman:  





 Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk


buruknya pada sisi Allah Subhanahu wa ta’ala ialah orang


orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa 


pun. Kalau kiranya Allah Subhanahu wa ta’ala mengetahui 


kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah Subhanahu wa 





ta’ala menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jika Allah 


Subhanahu wa ta’ala menjadikan mereka dapat 


mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang 


mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar 


itu). (QS. Al Anfal: 22-23). 


Di dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta’ala 


berfirman:  





 Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan 


nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah Subhanahu wa ta’ala 


membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah 


Subhanahu wa ta’ala telah mengunci mati pendengaran 


dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? 


Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah 


Allah Shubhanahu wa ta’alla (membiarkannya sesat). Maka 





mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?. Al-Jatsiyah: 


23. 


Kekhilafan apakah yang menimpa kalian wahai 


kaum muslimin dan mengapa kalian tuli mendengar 


kebenaran?. Atau kenapa kalian  berlaku bodoh  terhadap  


Al-Qur’an yang terang atau menolak untuk berbuat 


ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala?. Atau justru 


kalian lebih rela menjadi seperti binatang atau lebih sesat 


dari binatang?.  Perhiasan dunia yang mempesona ini telah 


melalaikan kalian, dan kalian telah terpedaya oleh 


kemegahan dunia yang memukau? Manakah  benteng


benteng dan rumah-rumah yang megah tersebut?. Di 


manakah Qobil dan Habil yang telah mempersembahkan 


kurban bagi Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan mereka 


berdua?. Di manakah para penguasa perkasa dari Gasan 


dan Namrud bin Kan’an dan dimanakan Ibrahim kekasih 


Allah Subhanahu wa ta’ala yang Maha Penyayang?. Di 


manakan Dzul Qornain?. Di manakah kerajaan Sulaiman?. 


Dimanakah bapak-bapak kalian yang  terdahulu atau orang





orang yang telah engkau kenal dengan baik?. Ketahuilah 


bahwa mereka semua telah binasa oleh siang dan malam, 


telah merasakan sakratul maut yang memisahkan mereka 


dengan sanak saudara mereka. Hanya Allah Subhanahu wa 


ta’ala 


tempat 


kita 


meminta pertolongan yang 


menghancurkan gunung-gunung sehingga berubah bagai 


debu-debu yang berterbangan, langit-langit terbelah bagai 


bunga mawar seperti kilapan minyak, Para saksi dihadirkan 


dan timbangan amal diletakkan:  


]





 Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya 


tentang dosanya. (QS. Al-Rahman: 39). 


Dan hukum Allah Subhanahu wa ta’ala telah membuat 


ketetapan di dalam firman -Nya:  





Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap 


kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan 


kemuliaan. (QS. Al-Rahman: 26-27). 


Lalu 


suara 


penyeru terdengar memanggil 


dimanakah si fulan bin fulan?. Di manakah para saksi 


bohong dan palsu?. Di manakah para peneguk khamar?. Di 


manakah orang yang memakan harta anak yatim secara 


zalim dan dusta?. Di manakah orang yang mengambil 


amanah secara lalim dan membangkang?. Di manakah 


orang yang meninggalkan shalat, dan penyembah berhala?. 


Wahai para malaikat -Ku seretlah mereka pada wajah 


mereka ke dalam api neraka!. Mereka berteriak dan 


meronta-ronta baik mereka yang berusia muda belia atau 


sudah dewasa, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala 


melindungi kita semua dari kehinaan dan memperbaiki hati


hati kita, menutupi aurat kita semua, sesungguhnya Dia 


Maha pengasih lagi Maha Penyayang. 


10 





 Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap 


kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan 


kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang 


kamu dustakan?  (QS. Al-Rahman: 26-27) 


Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan 


keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al


Qur’an yang mulia, dan Allah Subhanahu wa ta’ala 


memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat


ayat  -Nya Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. 


Hanya inilah yang bisa saya sampaikan dan aku memohon 


ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum 


muslimin kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang Maha 


Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada -Nya dan 


bertaubatlah kepada -Nya, sebab Dia adalah Zat Yang Maha 


Pengampun lagi Maha Penyayang. 


11 


Khutbah Kedua 


Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala, pujian 


yang baik lagi berkah sebagaimana yang disenangi dan 


diridhai oleh Tuhan kita, dan aku bersaksi bahwa tiada 


Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain 


Allah Subhanahu wa ta’ala, Yang Maha Esa dan tidak ada 


sekutu bagi -Nya, bagi Allahlah segala kekuasaan dan 


pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan aku 


bersaksi bahwa Muhammad Shalallhu’alaihi wa sallam 


adalah hamba dan utusan -Nya yang telah menyampaikan 


risalah dan menunaikan amanah serta memberikan nasehat 


kepada umat, berjihad di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala 


dengan sebenar-benar jihad dan meninggalkan umat ini 


pada jalan yang terang hingga malamnya bagai siang 


harinya, tidak ada orang yang menyimpang darinya kecuali 


dia akan binasa. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala 


mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau dan 


mencurahkan keberkahan atas diri beliau, kepada para 


keluarga dan para shahabatnya serta seluruh orang yang  


12 


mengikuti mereka dengan kebaikan sehingga hari kiamat 


kelak. 


Amma Ba’du:  


Wahai sekalian hamba Allah Subhanahu wa ta’ala, 


banyak orang pada zaman sekarang ini yang tidak mengenal 


Tuhan mereka dengan pengenalan yang sesuai dengan 


Kemahaagungan dan Kemahabesaran-Nya, seandainya 


mereka mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala dengan 


sebenarnya niscaya mereka tidak akan ditimpa dengan 


siksanya, sebab orang yang paling mengenal Allah 


Subhanahu wa ta’ala adalah orang yang paling takut 


kepada–Nya. Orang yang mengenal Allah Subhanahu wa 


ta’ala dengan sebenarnya, maka dia pasti takut kepada 


Nya, rasa takut ini mencegahnya untuk tidak bertindak yang 


tidak baik dalam perkataan, perbuatan. Allah Subhanahu 


wa ta’ala berfirman:  





yang 


takut 





Shubhanahu wa ta’alla di antara hamba-hamba -Nya, 


hanyalah ulama. (QS. Fathir: 28). 


Orang yang mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala 


tidak akan berani menggerakkan lisannya dengan kalimat


kalimat yang mungkar baik perkataan atau perbuatan, 


seperti gibah, namimah, dusta, menuduh orang lain, 


bertindak kefasikan, mengejek dan memperolok-olok  orang 


lain atau yang lainnya, tidak pula memanfaatkan anggota 


badannya dalam perkara-perkara yang tidak halal, bahkan 


menahan pandangan, pendengaran dan tangan serta 


kakinya dari perkara-perkara yang diharamkan, sebab dia 


meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah Subhanahu wa 


ta’ala pasti melihatnya walaupun dia berada pada tempat 


rahasia, tersembunyi dan berdinding rapat dan tebal. 


Orang yang mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala 


tidak akan bertindak hina seperti sombong, dengki, hasad, 


14 


buruk sangka dan perbuatan buruk yang dibenci lainnya, 


sebab dia meyakini bahawa tidak ada yang tersembunyi dari 


pandangan Allah Subhanahu wa ta’ala baik di bumi atau di 


langit, Dia mengetahui apa-apa yang tersembunyi di dalam 


dada, sebagaimana Dia juga mengetahui yang ditampakkan, 


orang yang mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan 


pernah merasa tenang sehingga batinnya sama dengan 


lahirnya, dan suci dari segala kekejian. 


Selain itu, kita tidak akan pernah mendengar dari 


mulut orang yang mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala 


dengan sebenarnya pada saat terjadinya musibah dan 


bencana kecuali perkataan yang baik dan indah, tidak 


marah karena ditinggal mati oleh kekasih, atau kehilangan 


harta dan tertimpa penyakit yang keras, sebab ia menyadari 


bahwa kemarahan akan menghilangkan pahala dan tidak 


mengembalikan apa yang telah berlalu. 


Orang yang mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala 


tidak akan berputus asa karena ditimpa kesempitan walau 


15 


kesempitan tersebut menguasainya, sebab keluasan itu 


datangnya dari Allah Subhanahu wa ta’ala dan firman Allah 


Subhanahu wa ta’ala menegaskan:  





 4


 Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada 


kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada 


kemudahan. (QS. AL-Syarah: 5-6). 


Dia tidak pernah berputus asa berusaha meraih 


kebaikan walau tempatnya tinggi dan jauh, sebab dia 


menyadari bahwa semua perkara itu terjadi di tangan Zat 


yang apabila ingin mewujudkan sesuatu maka Dia 


berfirman, "Jadi maka Jadilah apa yang dikehendaki -Nya 


itu." Walau tampak mustahil dalam pandangan orang-orang 


yang bodoh, orang yang mengenal Allah Subhanahu wa 


ta’ala tidak akan pernah putus asa terhadap rahmat -Nya 


yang meliputi segala sesuatu, apabila dosa-dosa mereka 


menjulang seperti gunung-gunung dan sebanyak pasir, 


16 


orang yang mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan 


merasa aman dengan siksa -Nya walaupun telah berbuat 


kebaikan yang berlimpah, sebab dia meyakini bahwa Allah 


Subhanahu wa ta’ala mengampuni semua dosa-dosa dan 


sesungguhnya dia memiliki hujjah yang baik, dan hati-hati 


para hamba -Nya berada di antara dua jari di antara jari 


jemari, Allah Subhanahu wa ta’ala Yang Maha Tinggi, Dia 


tidak lalai walau banyak manusia yang meremehkan 


perkara ini. 


Hanya ini yang bisa saya sampaikan, ucapkanlah shalawat 


dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa 


sallam, utusan Allah Subhanahu wa ta’ala sebagaimana 


yang telah diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. 


17 



Tulisan Terbaru

Mutiara Nasehat Umar ...

Mutiara Nasehat Umar Al-Faruq  radhiyallahu ‘anhuiyallahu ‘anhu 

Mutiara Nasehat Abu U ...

Mutiara Nasehat Abu Ubaidah   radhiyallahu ‘anhu 

Mutiara Nasehat Abu B ...

Mutiara Nasehat Abu Bakar ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu 

Musibah Umat Yang Mem ...

Musibah Umat Yang Memilukan